Tekanan Inflasi AS Mereda, Rupiah Melesat Dekati Rp15 Ribu Lagi
Nilai tukar rupiah bertengger di level Rp15.148 per dolar AS pada Jumat (13/1) sore. Mata uang Garuda menguat 190 poin atau 1,24 persen dari perdagangan sebelumnya. Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp15.177 per dolar AS.
Mata uang di kawasan Asia terpantau bergerak di zona hijau. Yen Jepang menguat 0,78 persen, baht Thailand menguat 0,56 persen, peso Filipina menguat 0,73 persen, won Korea Selatan melemah 0,34 persen, dan yuan China menguat 0,28 persen. Dolar Singapura menguat 0,36 persen, sedangkan Hong Kong melemah 0,01 persen pada penutupan perdagangan sore ini.
Senada, mata uang utama negara maju juga bergerak mengaut. Tercatat euro Eropa menguat 0,06 persen, poundsterling Inggris menguat 0,23 persen, sedangkan franc Swiss melemah 0,11 persen. Lalu, dolar Australia menguat 0,29 persen, dan dolar Kanada menguat 0,28 persen.
Analis DCFX Lukman Leong mengatakan rupiah berpotensi lanjut menguat minggu depan, didukung oleh dolar AS yang diperkirakan masih akan tertekan oleh data yang menunjukkan tekanan inflasi AS yang mereda. Dari dalam negeri, kata Lukman, investor akan menantikan data perdagangan Indonesia yang diperkirakan akan kembali surplus US$4-US$5 miliar.
"Dengan revisi PP No. 1 2019 tentang Devisa Hasil Ekspor (DHE), surplus berkepanjangan ini diharapkan akan lebih efektif menaikkan cadangan devisa RI," ujarnya kepada CNNIndonesia.com. Lukman memperkirakan rupiah akan bergerak di rentang Rp14.900 per dolar AS-Rp15.300 per dolar AS.