Airlangga Waspadai Inflasi Bisa Lompat 2 Persen Karena Harga BBM Naik
Menteri Koordinator Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia Airlangga Hartarto mewaspadai lonjakan inflasi sekitar 1,6-2 persen akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Sebagai upaya meredam, pemerintah akan mengantisipasi lonjakan inflasi dalam empat bulan ke depan. Sementara inflasi pangan ditargetkan berada di bawah 5 persen.
"Dalam empat bulan ini betul-betul kita akan menghadapi target-target inflasi yang secara nasional untuk pangan kita menargetkan di bawah 5 persen karena dari sundulan inflasi sektor energi itu bisa 1,6 sampai 2 persen," tutur Airlangga dalam Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah Pengendalian Inflasi 2022, Rabu (14/9). Dengan perhitungan tersebut, Airlangga memprediksi tingkat inflasi ke depan bisa lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi.
"Perekonomian kemarin tumbuh 5,4 persen, mungkin pada kuartal III angkanya mirip, sampai year to date kira-kira 5,2 persen, sehingga kita harus siap-siap angka inflasi akan sedikit lebih tinggi dari angka pertumbuhan ekonomi," terang dia.
Airlangga mengatakan pemerintah tengah mempersiapkan sejumlah langkah ekstra dalam mengendalikan inflasi terutama di daerah. Yaitu pertama, memperkuat kerja sama antar daerah (KAD). Kedua, operasi pasar dengan melakukan perdagangan digital dan mempercepat program tanam pangan.
Selanjutnya, menyusun neraca komoditas pangan, memperkuat sarana dan prasarana penyimpanan produk hasil panen, dan memperkuat sinergi Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).
"Ini yang diminta terus diikuti oleh tim pusat maupun daerah. Bapak presiden (Jokowi) minta ini untuk terus dimonitor seperti kita memonitor covid-19," tandas Airlangga.