a a a a a a a a a a
Logo Header  Footer
Kemenperin Usut Penyelundupan Sepatu Bekas Untuk Donasi dari Singapura
07 March 2023
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita akan mengusut kasus maraknya impor ilegal sepatu bekas lantaran menjadi kendala industri alas kaki untuk tumbuh optimal. Kasus terbaru yang disoal adalah penyelundupan sepatu bekas untuk didonasikan dalam program daur ulang sepatu di Singapura melalui Batam.

Dari hasil investigasi seorang jurnalis di Singapura, terungkap bahwa sepatu bekas yang disumbangkan pemiliknya untuk proyek daur ulang seperti untuk alas taman bermain hingga trek lari. Namun ternyata, sepatu-sepatu donasi tersebut berakhir di pasar-pasar loak di Indonesia.

"Praktik impor ilegal sepatu bekas ini harus dihentikan karena berdampak buruk bagi industri alas kaki dalam negeri," katanya melalui keterangan resmi, Senin (6/3). Menurutnya, industri alas kaki nasional masih mengalami kontraksi yang dipengaruhi penurunan ekspor. Karena itu, pasar domestik diharapkan mampu mendongkrak pembelian sepatu dari industri alas kaki di dalam negeri.

Menanggapi penyelundupan tersebut, Agus menyebut impor ilegal sepatu bekas dilakukan secara terorganisasi dan menyalahgunakan proyek sosial. Ia akan menggandeng pemangku kepentingan terkait untuk menindaklanjuti kasus itu. "Kemenperin tidak bisa sendirian bertindak memerangi aktivitas impor ilegal ini. Perlu dukungan dari pihak-pihak yang memiliki kewenangan untuk menerapkan aturan dengan tegas," ujarnya.

Saat ini, Agus mengatakan pihaknya telah berkoordinasi lebih lanjut dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian terkait masalah impor ilegal, serta peningkatan pengawasan barang impor sampai ke pelabuhan terkecil. Selain itu, Kemenperin juga berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan dalam rangka penyusunan larangan dan pembatasan (lartas) untuk produk tekstil dan produk tekstil (TPT).

Agus mengusulkan agar impor produk alas kaki tetap dilakukan di border dan mengusulkan pemberian insentif Bea Masuk Ditanggung Pemerintah (BMDTP) terhadap impor bahan baku dan bahan penolong bagi produk alas kaki merek lokal.





https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20230307112919-92-921885/kemenperin-usut-penyelundupan-sepatu-bekas-untuk-donasi-dari-singapura
Selanjutnya
Mendag Zulhas Rilis Izin Impor Kedelai Dkk Jelang Ramadan
07 March 2023
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) telah menerbitkan izin impor untuk kedelai, terigu, gula dan daging dalam menyambut Ramadan tahun ini. Penerbitan izin impor ini untuk mengantisipasi peningkatan permintaan di saat Ramadan hingga Lebaran, serta menjaga kestabilan harga sembako di dalam negeri.

"(Izin impor) sudah semua (dikeluarkan). Ya semua kan sudah, kedelai, terus terigu, gula, apa lagi ya, daging. Semua sudah siap, mudah-mudahan Insyaallah," kata Zulkifli dikutip dari CNBC Indonesia, Selasa (7/3).

Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 1066 Tahun 2022 Nomor 3 Tahun 2022, Nomor 3 Tahun 2022, Idulfitri 1441 H tahun ini ditetapkan hari Sabtu-Minggu, 22-23 April 2023.

Zulkifli mengatakan pihaknya tengah bekerja keras untuk menjamin pasokan bahan pokok tersedia di saat dua momentum hari besar umat Islam tersebut. Selain jaminan pasokan, harga bahan pangan tersebut pun harus terjangkau masyarakat.

"Ramadan sebentar lagi, kita sedang kerja keras agar persediaan apapun ada lebih banyak. Kita harap masyarakat nggak usah khawatir, segala hal ada, tinggal sekarang harganya harus bisa terjangkau itu yang sedang kita persiapkan," ujarnya.




https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20230307151835-92-922003/mendag-zulhas-rilis-izin-impor-kedelai-dkk-jelang-ramadan
Selanjutnya
BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 5 Negara ASEAN Melambat pada 2023
07 March 2023
Bank Indonesia (BI) prediksi pertumbuhan ekonomi lima negara ASEAN atau ASEAN 5 akan melambat pada tahun ini karena pertumbuhan ekonomi global juga sedang melambat. Adapun negara ASEAN 5 meliputi Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, pertumbuhan ekonomi ASEAN 5 tahun ini diperkirakan sebesar 4,6 persen, lebih rendah dibandingkan tahun lalu yang sebesar 5,3 persen. Kemudian, ekonomi ASEAN 5 akan melonjak ke level 5,6 persen pada 2024 didukung oleh indikator ekonomi makro yang stabil.

Tahun ini agak turun karena pertumbuhan ekonomi global sedang melambat, tapi masih tinggi 4,6 persen. Ini perkiraan BI," ujarnya saat High Level Seminar: ASEAN Matters Epicentrum of Growth, Senin (6/3/2023). Kendati demikian, tahun ini kawasan ASEAN 5 akan mendapati penurunan inflasi yang cukup signifikan dari 6,3 persen pada 2022 menjadi 3,3 persen. Lalu, penurunan inflasi melambat jadi 3,2 persen pada 2024. Pasalnya, mulai tahun ini penyebab inflasi yang terjadi pada 2022 seperti lonjakan harga komoditas global, disrupsi rantai pasok global, dan pandemi Covid-19 sudah mulai mereda.

Selain itu, didukung juga oleh pertumbuhan ekonomi yang cepat dan pesat, stabilitas dapat dikendalikan baik stabilitas ekonomi makro maupun keuangan. "Mengapa? Karena ASEAN sangat disiplin. Kami disiplin dalam kebijakan moneter bank sentral, tidak hanya memacu suku bunga membentuk nilai tukar, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi melalui akomodasi makroprudensial dan digitalisasi sistem pembayaran yang mendukung pertumbuhan dan inklusi ekonomi," jelasnya.

Tidak hanya dalam kebijakan bank sentral, kebijakan fiskal di seluruh kawasan ASEAN 5 juga berkoordinasi sangat erat untuk mendukung pemulihan ekonomi dengan tetap menjaga stabilitas. "Mengapa ASEAN menjadi episentrum pertumbuhan? Karena kita secara sadar melakukan reformasi struktural. Kami terus mereformasi perdagangan dan investasi kami. Nah, negara kita melakukan fragmentasi, kebijakan pintu tertutup, tetapi ASEAN secara umum kita membuka perdagangan dan investasi kita," tuturnya.




https://money.kompas.com/read/2023/03/07/051000326/bi-prediksi-pertumbuhan-ekonomi-5-negara-asean-melambat-pada-2023

Penulis : Isna Rifka Sri Rahayu
Selanjutnya
Pengusaha Minta Pemerintah Tak Batasi Impor Barang Mewah ke RI
24 February 2023
Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) meminta pemerintah untuk lebih selektif dalam pembatasan barang impor. Ketua Umum APPBI Alphonsus Widjaja menyebutkan terdapat beberapa komoditas yang tidak perlu dibatasi adalah barang mewah untuk kelompok menengah ke atas.
Menurutnya, komoditas ini sulit untuk dibatasi sebab tidak ada pasokan pengganti dari produk domestik.

"Saya kira tidak semua (barang impor) dipukul rata, karena ada beberapa kelas produk seperti di kelas atas, kelas mewah kan memang tidak ada produknya di Indonesia, hal-hal seperti itu sebetulnya tidak perlu di-protect," kata Alphonsus di Jakarta Pusat, Kamis (23/2). Ia menilai selama ini impor yang mengganggu adalah komoditas untuk kelas menengah ke bawah. Sebab, banyak produk dalam negeri bisa mengakomodir kebutuhan atas komoditas tersebut.

"Kami dari pusat belanja, kami mengerti bahwa kami harus melindungi industri dalam negeri, (tetapi) kita harus lebih selektif untuk mem-protect (komoditas impor)," tuturnya. Ia juga menegaskan meski neraca komoditas terbaru belum diterbitkan oleh Kementerian Perdagangan, sejauh ini tidak ada kendala untuk produk-produk lokal yang menjadi sasaran di pusat belanja. "Saya kira kalau untuk produk lokal domestik tidak ada kendala, yang ada kendala di barang impor. Barang-barang impor ini kan sehubungan dengan strategi pemerintah untuk melindungi industri dalam negeri," tegasnya.

Beberapa tahun terakhir pemerintah kerap menekankan penggunaan produk dalam negeri. Presiden Jokowi sempat mengaku geram karena banyak kementerian/lembaga dan pemerintah daerah yang mengimpor barang-barang yang sebenarnya sudah diproduksi dalam negeri.

Bahkan menurutnya, Indonesia bodoh masih melakukan impor itu. Mulanya, Jokowi menyatakan sebetulnya APBN maupun APBD hingga anggaran BUMN bisa memicu pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Caranya adalah dengan membeli produk-produk dalam negeri. Tapi sayang, hal itu belum banyak dilakukan oleh instansi pemerintah.

"Kita diam saja, tapi konsisten beli barang yang diproduksi pabrik-pabrik, industri-industri, UKM-UKM kita, kok enggak kita lakukan. Bodoh sekali kita kalau tidak melakukan ini," ujar Jokowi di Bali, Jumat (25/3/2022).




https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20230223165721-92-917063/pengusaha-minta-pemerintah-tak-batasi-impor-barang-mewah-ke-ri
Selanjutnya
Perdana Indonesia Ekspor Mobil Listrik
22 February 2023
Indonesia ekspor mobil listrik buatan dalam negeri untuk pertama kalinya dalam sejarah. Ekspor tersebut dilakukan melalui PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) untuk produk Toyota Innova Zenix berbasis kendaraan listrik hybrid. Rencananya Kijang Innova Zenix bakal diekspor hingga sebanyak 8.800 unit pada 2023 ini, dengan komposisi 30 persen hybrid dan sisanya konvensional.

"Ini yang pertama kali untuk hybrid di Indonesia," kata Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono dikutip dari CNBC Indonesia dalam acara Kijang Innova Zenix Export Ceremony di Pabrik 3 TMMIN di Karawang, Selasa (21/2). Direktur Operasional TMMIN Bob Azam juga menyebutkan ekspor mobil listrik berbasis hybrid ini memang merupakan yang pertama di Indonesia belum dilakukan merek mobil lainnya.

Untuk tahap awal, Innova Zenix ini akan diekspor ke Timur Tengah dan Amerika Selatan. Ke depanny akan lebih banyak negara tujuan yang disasar. "Ini sudah pecah telur akhirnya, ini yang pertama di Indonesia," kata Bob. Bob mengatakan ekspor ini juga untuk menindaklanjuti arahan Presiden Jokowi agar produsen mobil memperluas pasar global.

Jokowi sempat mengakui produksi kendaraan bermotor memang ada ekses kemacetan, sehingga perlu ada peningkatan ekspor. "Kemarin kan Pak Jokowi meminta agar ekspor, hari ini kita tindak lanjuti," kata Bob. Mobil yang diekspor ini memiliki kandungan lokal mencapai 70 persen dan akan terus ditingkatkan dari tahun ke tahun dengan target mencapai 17 ribu unit pada 2025.



https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20230222072918-92-916167/perdana-indonesia-ekspor-mobil-listrik
Selanjutnya
Pesanan Sepi Pabrik Sepatu NikeAdidas PHK 6000 Karyawan di Vietnam
21 February 2023
Pabrik pembuat sepatu olahraga Pou Chen Corp Taiwan akan memutus hubungan kerja (PHK) 6.000 karyawan di Vietnam pada tahun ini. Untuk tahap awal, pabrik sepatu yang memasok merek ternama seperti Adidas dan Nike akan memangkas 50 persen atau 3.000 karyawan di akhir bulan ini. Sementara 3.000 sisanya akan dihentikan kontraknya pada akhir 2023.

Dilansir dari Reuters, Selasa (21/2) pabrik yang berlokasi di Ho Chi Minh, Vietnam ini harus memangkas karyawan karena melemahnya permintaan global. Pabrik Pouyen Vietnam memasok perusahaan global seperti Nike Inc. dan Adidas AG serta menjadi salah satu pemberi kerja terbesar di Kota Ho Chi Minh dengan 50.500 orang pekerja.

Pihak Pou Chen mengaku hanya akan memangkas tidak lebih dari 3.000 staf di tengah ketidakpastian prospek ekonomi makro dan dampaknya terhadap operasional ke depan. "Perusahaan akan dengan hati-hati menanggapi perubahan dinamis dalam lingkungan bisnis," kata Pou Chen dalam pengajuan ke bursa Taiwan. Saham Pou Chen turun 1,2 persen pada perdagangan sore hari di Taiwan, yang secara umum ikut turun 0,1 persen.

Rencana PHK ini menandai titik balik bagi perusahaan yang menghadapi kekurangan tenaga kerja dan gangguan manufaktur di Vietnam akibat pandemi Covid-19 pada 2021 lalu. Sedangkan, ekspor Vietnam pada Januari turun 26 persen dari tahun sebelumnya, dengan impor turun 24 persen. Penurunan impor dapat mengindikasikan kontraksi dalam industri karena perusahaan memotong pembelian bahan dan peralatan untuk produksi.



https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20230221151952-92-915876/pesanan-sepi-pabrik-sepatu-nike-adidas-phk-6000-karyawan-di-vietnam
Selanjutnya
Surplus Neraca Pembayaran Menurun
21 February 2023
Neraca pembayaran Indonesia pada 2022 tercatat surplus 4 miliar dollar AS. Kendati surplus, nilai surplus neraca pembayaran ini menurun dibandingkan 2021. Pada 2023, potensi pelemahan kinerja ekspor dan arus modal keluar patut diwaspadai karena berdampak langsung terhadap neraca pembayaran Indonesia.

Mengutip data Bank Indonesia (BI), neraca pembayaran Indonesia (NPI) 2022 tercatat surplus 4,0 miliar dollar AS. Kinerja ini menurun dibandingkan NPI 2021 yang tercatat surplus 13,5 miliar dollar AS. Ini dikarenakan salah satu komponen neraca pembayaran, yakni transaksi modal dan finansial, tercatat defisit, sementara komponen lain, yakni transaksi berjalan, tercatat surplus.

NPI adalah pencatatan transaksi ekonomi Indonesia dengan negara lain atau komunitas global yang berupa perdagangan barang, jasa, investasi, dan modal. Perhitungan NPI terdiri atas dua aspek utama, yakni transaksi berjalan serta transaksi modal dan finansial. Transaksi berjalan merupakan perhitungan dari perdagangan antarnegara atau ekspor-impor Indonesia, sedangkan transaksi modal dan finansial adalah perhitungan laju transaksi investasi ataupun modal dari dan menuju Indonesia.

Transaksi berjalan Indonesia pada 2022 tercatat surplus 13,2 miliar dollar AS, lebih besar dibandingkan 2021 yang surplus 3,5 miliar dollar AS. Surplus transaksi berjalan ini disebabkan oleh kinerja ekspor yang melambung yang didorong pertumbuhan ekspor nonmigas sebesar 25,4 persen secara tahunan sehingga menjadi 275,5 miliar dollar AS. Tingginya kinerja ekspor nonmigas ini dipicu harga komoditas dunia yang tinggi.

Sementara itu, transaksi modal dan finansial pada 2022 tercatat defisit 8,9 miliar dollar setelah pada 2021 masih mencatat surplus 12,6 miliar dollar AS. Jebloknya transaksi modal dan finansial ini dikarenakan arus modal keluar investasi portofolio asing, terutama di pasar Surat Berharga Negara (SBN), seiring persepsi risiko yang meningkat. Dana asing keluar dari Indonesia mencari negara lain yang dinilai memiliki risiko lebih rendah.

Dalam keterangan pers, Senin (20/2/2023), Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menjelaskan, BI senantiasa mencermati dinamika perekonomian global yang dapat memengaruhi prospek NPI. Pihaknya juga terus memperkuat bauran kebijakan yang didukung sinergi kebijakan yang erat dengan pemerintah dan otoritas terkait guna memperkuat ketahanan sektor eksternal.

Mengutip Laporan Neraca Pembayaran Indonesia Triwulan IV-2022, BI memperkirakan NPI pada 2023 tetap baik sejalan dengan perkiraan makin meredanya risiko ketidakpastian ekonomi global. Pada saat yang sama, perbaikan ekonomi domestik diperkirakan tetap berlanjut, didorong oleh permintaan domestik yang makin kuat.
Pelemahan ekspor

Dalam jumpa pers bertema ”Tinjauan Pertumbuhan Ekonomi dan Neraca Pembayaran Indonesia dalam Menghadapi Ketidakpastian Global”, di Kantor Center for Strategic and International Studies (CSIS), Jakarta, Senin (20/2/2023), Direktur Eksekutif CSIS Yose Rizal Damuri memaparkan, semua pemangku kepentingan perlu mewaspadai potensi pelemahan ekspor yang bisa berdampak pada kinerja NPI.

Ia menjelaskan, tingginya harga komoditas sepanjang 2022 yang membuat kinerja ekspor Indonesia melambung diperkirakan tidak akan bertahan lama dan akan melandai tahun ini. Penurunan harga komoditas dunia dikarenakan rantai pasok global yang sempat terdisrupsi karena perang pada 2022 kini mulai tersusun rapi kembali. Dengan rantai pasok global yang sudah pulih, tidak ada lagi jurang permintaan dengan pasokan komoditas dunia. Harga komoditas pun jadi lebih landai.

Namun, penurunan harga komoditas itu juga berdampak nilai ekspor yang diterima Indonesia akan menurun. Masih melambatnya pertumbuhan ekonomi global, termasuk dari negara-negara mitra dagang utama Indonesia, juga berdampak pada penurunan permintaan volume ekspor Indonesia. Kedua hal itu diperkirakan akan menurunkan kinerja ekspor Indonesia. Penurunan kinerja ekspor ini bisa berpotensi membuat defisit neraca perdagangan. Hal ini bisa berdampak pada kinerja neraca pembayaran Indonesia.

”Penurunan kinerja ekspor ini perlu diwaspadai karena bisa saja membawa defisit pada posisi neraca pembayaran Indonesia,” ujar Yose. Selain kinerja ekspor yang berpotensi menurun, Yose menambahkan, pemangku kepentingan juga perlu mewaspadai melemahnya kinerja transaksi modal dan finansial. Ia menilai ketidakpastian global belum mereda sehingga potensi arus modal keluar pun masih tinggi. Arus modal keluar inilah yang melemahkan kinerja transaksi modal dan finansial.

Untuk mengantisipasi hal ini, Yose menyarankan pemerintah terus melakukan reformasi struktural ekonomi agar bisa menjaga kinerja transaksi berjalan dan transaksi modal dan finansial tetap kuat. Pemerintah tidak boleh lagi berpangku tangan menikmati surplus NPI yang banyak disumbang tingginya harga komoditas, seperti batubara dan produk sawit. Pemerintah perlu mendorong kontribusi ekspor dari komoditas lain dengan cara terus melakukan hilirisasi sehingga menciptakan produk bernilai tambah.

Sementara itu, untuk penguatan transaksi modal dan finansial, pemerintah perlu terus menciptakan iklim investasi yang kondusif untuk bisa menarik masuk investasi langsung dan investasi portofolio. Ekonom Bank Mandiri, Faisal Rachman, memperkirakan, NPI pada 2023 akan dalam posisi defisit sekitar 1,10 persen dari produk domestik bruto (PDB) tahun 2023 setelah mencetak surplus sekitar 1 persen PDB pada 2022. Faktor pemicunya antara lain kenaikan impor seiring dengan permintaan dalam negeri yang meningkat.



https://www.kompas.id/baca/ekonomi/2023/02/20/surplus-neraca-pembayaran-menurun?utm_source=newsletter&utm_medium=email_sendclean&utm_content=ekonomi&utm_campaign=ru16-23_act1year_ekonomi
Selanjutnya
Jokowi Bakal Impor Beras Meski Panen Raya Tiba Kita Butuh Stok Tipis
19 February 2023
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Indonesia masih akan mengimpor beras meski Februari ini sudah mulai masuk panen raya. Menurutnya, stok Bulog tipis dan tidak memenuhi kebutuhan beras nasional.

"Secara nasional kita butuh, karena stoknya dari Bulog tipis. Stoknya minimal 1,2 juta ton, kemarin pada level 600 (ribu) ton, jadi mau tidak mau harus (impor)," kata Jokowi saat mengecek stok dan harga bahan pokok di Pasar Wonokromo, Surabaya, Sabtu (18/2). Jokowi menyebut beras impor juga akan disalurkan ke provinsi yang menjadi penghasil beras nasional. Jika tidak, ia khawatir harga beras akan melambung.

"Melihat kebutuhan, kalau stoknya di sebuah provinsi kurang ya mau tidak mau ditambah, kalau tidak harga akan naik. Pilih naik atau pilih turun," tuturnya. Sejatinya, Jokowi mengatakan Februari ini dan Maret mendatang Indonesia akan mengalami panen padi nasional. Stok beras diproyeksikan melimpah hingga 1,9 juta ton di masa panen raya tersebut.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo juga telah melapor ke Presiden Jokowi bahwa panen raya sudah berlangsung di semua daerah. Mentan Syahrul mengklaim produktivitas beras tidak meleset dari analisis pemerintah.

Syahrul merinci total lahan pertanian yang sudah panen pada Februari ini mencapai 1 juta hektare. Ia mengatakan jumlah panen itu akan meningkat pada puncaknya, yakni Maret hingga April 2023. Menurut Syahrul, produksi beras pada puncak panen setidaknya mencapai 5,9 juta ton.

"Rata-rata 5,9 (juta ton) dari data yang ada ya, yang selama ini kami jadikan rujukan. Walaupun dengan berbagai varietas yang kami pakai sekarang sudah lebih dari itu. Tetapi kami pakai yang terendah 5,9 (juta ton) data BPS," ujar Syahrul usai menghadap Jokowi di Istana Presiden, Jakarta Pusat, Jumat (17/2), dikutip dari Antara.

Sementara itu, saat Jokowi mengecek stok dan harga bahan pokok di Pasar Wonokromo Surabaya, ia menyebut ketersediaan masih aman dan harganya stabil. Terlepas dari itu, Jokowi sebenarnya sempat jengkel melihat kondisi pangan Indonesia yang banyak impor. Hal itu ia sampaikan di awal masa jabatannya pada 2014 lalu.

"Saya terus terang sangat geregetan. Negara yang sangat kaya, sangat luas sawahnya, tapi masih impor," kata dia saat memberi penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara di Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Subang, Desember 2014 silam.



https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20230219122114-92-914966/jokowi-bakal-impor-beras-meski-panen-raya-tiba-kita-butuh-stok-tipis
Selanjutnya
Logo Header  Footer
Wisma Mitra Sunter 12th Floor, Suite 02, Mitra Sunter Boulevard Blok C-2, Jl. Yos Sudarso Kav 89, Sunter Jaya, North Jakarta, 14350 - Indonesia
Follow Us
 Sosial Media bg allpage 1440x454
Facebook
Instagram
Linkedin
Copyright © 2021 - PT ACTLINK Marine Transport, All Rights Reserved,
Website by IKT
^
Contact Information