Rupiah Keok Dekati Rp15 Ribu, Dolar AS Tertinggi Sejak 2002
Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.993 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Selasa (12/7) pagi. Mata uang Garuda melemah 18 poin atau 0,12 persen dibanding hari sebelumnya.
Mata uang di kawasan asia terpantau bervariasi. Yen Jepang menguat 0,20 persen, dolar Singapura melemah 0,05 persen, won Korea Selatan melemah 0,63 persen serta peso Filipina melemah 0,54 persen.
Yuan China melemah 0,17 persen, ringgit Malaysia melemah 0,20 persen, baht Thailand melemah 0,16 persen dan dolar Hong Kong terpantau stagnan pada perdagangan pagi ini.
Sementara, mata uang utama negara maju terpantau kompak berada di zona merah. Euro Eropa melemah 0,19 persen dan poundsterling Inggris melemah 0,11 persen.
Dolar Australia melemah 0,04 persen, dolar Kanada melemah 0,08 persen, franc Swiss melemah 0,03 persen dan rubel Rusia melemah 3,42 persen.
Analis DCFX Lukman Leong memperkirakan rupiah akan melanjutkan pelemahannya di perdagangan pagi ini. Pelemahan rupiah didorong oleh penguatan dolar AS yang mencapai level tertinggi sejak 2002 silam.
"Rupiah diperkirakan melemah di tengah sentimen masih sangat negatif, dengan indeks dolar AS di awal perdagangan telah kembali menyentuh level tertinggi sejak September 2002," ujarnya kepada CNNIndonesia.com.
Selain itu, bursa saham juga tertekan menjelang data inflasi AS yang akan diumumkan hari ini. Oleh karenanya, rupiah dinilai perlu dibantu oleh Bank Indonesia (BI) agar tak kembali ke level Rp15 ribu per dolar AS.
"Tanpa usaha intervensi dari BI, rupiah diperkirakan kembali di atas Rp15 ribu," jelasnya.
Lukman memperkirakan hari ini rupiah akan berada di kisaran Rp14.950 per dolar AS hingga Rp15.100 per dolar AS.