a a a a a a a a a a
Logo Header  Footer
Daftar Insentif Bea Cukai untuk Industri Manufaktur
02 June 2022
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memberikan empat insentif fiskal bea cukai ke industri manufaktur. Keempat fasilitas tersebut diharapkan dapat memberdayakan industri kecil dan menengah (IKM) dalam negeri.

"Dalam mendukung industri manufaktur, terdapat empat fasilitas kepabeanan yang diberikan, yaitu KITE (Kemudahan Impor Tujuan Ekspor) IKM (Industri Kecil Menengah), KITE Pembebasan, KITE Pengembalian, dan Kawasan Berikat," ungkap Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani pada acara media briefing bertajuk Utilisasi Fasilitas Kepabeanan dan Cukai untuk Mendorong Ekspor Nasional, Kamis (2/6).

Ia menjelaskan tiap fasilitas memberikan insentif fiskal berbeda sesuai dengan peruntukannya.

Fasilitas KITE IKM diberikan untuk impor bahan baku, bahan penolong, bahan pengemas, barang contoh, dan mesin dengan fasilitas fiskal berupa pembebasan bea masuk.

Barang tersebut tidak dipungut Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) impor, dengan batasan nilai investasi sampai dengan Rp15 miliar dan hasil penjualan maksimal Rp50 miliar.

Kemudian, KITE Pembebasan dapat diberikan untuk barang-barang impor bukan mesin. Sedangkan, untuk barang-barang impor selain barang contoh dan mesin mendapat fasilitas KITE Pengembalian yang tidak memiliki batasan nilai investasi.

KITE Pembebasan memberikan fasilitas fiskal berupa pembebasan bea masuk serta tidak dipungut PPN dan PPnBM impor, sedangkan KITE Pengembalian memberikan fasilitas fiskal berupa bea masuk yang dibayar terlebih dahulu untuk kemudian dikembalikan.

Sementara, fasilitas Kawasan Berikat diberikan untuk setiap pemasukan barang ke kawasan industri dengan fasilitas fiskal berupa penangguhan bea masuk, pembebasan cukai, tidak dipungut Pajak Penghasilan (PPh), PPN dan PPnBM impor, serta tidak dipungut PPN atas barang dari dalam negeri.

Direktur Fasilitas Kepabeanan Kemenkeu Untung Basuki yakin bahwa fasilitas KITE IKM dapat membantu ekonomi dalam negeri tumbuh semakin pesat melalui ekspor negara.

"Melalui Fasilitas KITE IKM yang merupakan fasilitas kemudahan impor tujuan ekspor yang diberikan kepada industri kecil dan menengah untuk pembebasan bea masuk dan tidak dipungut PPN atau PPN dan PPnBM untuk IKM yang berorientasi ekspor," kata Untung.

Ia mengatakan bahwa pemberian insentif fiskal melalui fasilitas kepabeanan terbukti menumbuhkan ekonomi melalui peningkatan kinerja ekspor. Pada 2021, tercatat nilai ekspor mencapai US,29 miliar atau tumbuh sebesar 43,56 persen dibandingkan dengan 2020.

Untung berharap beragam fasilitas kepabeanan yang diberikan dapat meningkatkan daya saing industri dan devisa dalam negeri.

"Perusahaan diharapkan dapat menyerap tenaga kerja dalam negeri sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," tuturnya.




Baca artikel CNN Indonesia "Daftar Insentif Bea Cukai untuk Industri Manufaktur" selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20220531193156-532-803407/daftar-insentif-bea-cukai-untuk-industri-manufaktur
Selanjutnya
Menyigi Geliat Pelabuhan Kendal
02 June 2022
Pelabuhan Kendal di Jawa Tengah sepertinya akan semakin menggeliat ke depannya. Dalam pertemuannya dengan Menteri Keuangan Singapura Lawrence Wong beberapa waktu lalu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, seperti dilaporkan oleh media, pengembangan pelabuhan tersebut – berikut Kawasan Ekonomi Khusus Kendal – akan dipercepat dengan dukungan Singapura.

Sementara itu, Menkeu Wong mengatakan bahwa pelabuhan itu nantinya akan dilengkapi fasilitas/teknologi modern. Untuk memperkuat komitmen Negeri Singa itu, dia akan mengunjungi Pelabuhan Kendal langsung dalam kesempatan lawatan kali ini. Kesepakatan yang dicapai oleh kedua pejabat di atas jelas perlu ditindaklanjuti dengan langkah konkret seperti entitas seperti apa yang akan menjalankan kemitraan antara Indonesia-Singapura di Pelabuhan Kendal. Pelayaran apa saja yang akan dirangkul untuk sandar di pelabuhan.

Dan, berbagai aspek teknis lainnya. Mengurus hal-hal ini memerlukan waktu yang cukup panjang. Sehingga, Pelabuhan Kendal yang akan lebih maju dan modern seperti yang diharapkan oleh Menko Airlangga dan Menkeu Wong bisa jadi belum tentu akan terwujud dalam waktu dekat. Sedikit soal entitas bisnis Singapura dalam bidang pelabuhan, sepanjang pengetahuan penulis, negeri ini memiliki dua perusahaan yang bergerak dalam bisnis kepelabuhanan, yaitu PSA dan Jurong Port Pte. Ltd.

Menariknya, mereka sudah berkiprah di Indonesia sejauh ini. Perusahaan pertama terlibat di salah satu terminal peti kemas di Tanjung Priok. Sementara yang kedua memiliki kerja sama dalam pengoperasian terminal multipurpose di Marunda, Jakarta Utara. Saya menduga, bila kelak kerja sama Indonesia dan Singapura dalam pengembangan pelabuhan Kendal betul-betul terwujud, yang akan dimajukan oleh Negeri Singa itu untuk “dikawinkan” dengan entitas Indonesia adalah Jurong Port Pte. Ltd. Mari kita tunggu saja kelanjutannya. Apa yang dilakukan oleh Airlangga menambah deretan pejabat setingkat menteri yang jadi pemasar (marketer) peluang berbisnis pelabuhan di Indonesia kepada koleganya di luar negeri. Dalam catatan penulis, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan juga terlibat sebagai pemasar peluang bisnis sektor ini.

Tentunya masih segar dalam ingatan kita sebagai publik bagaimana dia bersama Menteri BUMN Erick Thohir “berkelana” di Timur Tengah menjajakan berbagai peluang investasi kepada penguasa dan pengusaha di kawasan tersebut. Salah satu bisnis yang ditawarkan adalah pelabuhan. Menteri Perhubungan juga termasuk gencar melakukan pemasaran peluang usaha pelabuhan di Tanah Air kepada mitra asingnya. Jelas tidak ada yang salah dengan semua yang dilakukan oleh menteri-menteri itu. Malah, patut diacungi jempol karena dengan posisi sebagai pejabat tinggi negara yang melekat pada dirinya pasti persuasi kepada calon investor pelabuhan akan lebih mengena sasaran. Dan, ini terbukti.
Paling tidak, ada komitmen untuk berbisnis pelabuhan di Indonesia dari marketing yang mereka lancarkan. Salah satunya, ya itu tadi, keinginan Singapura untuk masuk ke pelabuhan Kendal. Salah duanya, kerja sama antara Maspion dan DP World dalam pengembangan pelabuhan/terminal milik konglomerat Alim Markus, sang pemilik Maspion, di Jawa Timur. Kesepakatan ini tidak bisa dilepaskan dari sentuhan tangan Menko Marves Luhut. Konon, proyek di Manyar, Gresik, ini batal.

Entahlah. Yang menjadi masalah, ini juga kalau disepakati sebagai masalah, marketing yang dilakukan para menteri sering tidak melibatkan BUMN pelabuhan. Karenanya, manakala marketing yang jalankan akhirnya berwujud proyek fisik, mereka acap kali dibangun tepat di bawah hidung perusahaan pelat merah. Parahnya, fasilitas yang dikembangkan pun sama dengan apa yang ada di pelabuhan BUMN tadi (terminal peti kemas, general cargo atau terminal kendaraan). Terjadilah persaingan di antara keduanya. Bukan persaingan tidak boleh. Namun persaingan ini tidak perlu dan sepenuhnya bisa dihindari. Apa susahnya sih para menteri itu pada saat memasarkan peluang bisnis pelabuhan yang dipasarkan terminal/pelabuhannya BUMN?

Dengan mendatangkan investasi (asing) lalu membangun pelabuhan baru dengan uang itu dan fasilitas yang dibangun fitur-fiturnya mirip dengan apa yang ada di pelabuhan existing pastinya menimbulkan redundansi yang berujung pada oversupply atau overcapacity terminal atau pelabuhan. Hal ini terjadi khususnya terjadi di pulau Jawa. Ambil contoh terminal peti kemas. Saat ini total kapasitas terminal peti di pulau Jawa sekitar 14.663.342 twenty foot equivalent unit (TEU). Perinciannya, Pelabuhan Tanjung Priok 5.500.000 TEU. Berasal dari empat terminal peti kemas masing-masing JICT (2,5 juta TEU), TPK Koja (1 juta TEU), NPCT-1 1,5 juta TEU dan Mustika Alam Lestari 400.000 TEU. Tidak ketinggalan, terminal 3 (800.000 TEU). Lalu, di Semarang, Jawa Tengah. Di kota ini terdapat pelabuhan Tanjung Emas yang juga mengoperasikan terminal kontainer. Kapasitasnya 1.577.417 TEU.

Bergeser sedikit lebih ke timur, tepatnya di kota Surabaya, terdapat terminal peti kemas Surabaya yang berkapasitas 2.776.248 TEU. Di samping TPS, di pelabuhan Tanjung Perak juga terdapat terminal peti kemas lain seperti Terminal Jamrud (101.151 TEU), Terminal Mirah (235.233 TEU) dan Terminal Nilam (543.322 TEU). Ada pula Terminal Berlian dengan kapasitas 1.499.987 TEU. Last but not least ada Terminal Teluk Lamong dengan kapasitas 1.629.984 TEU. Ada rencana menambah kapasitas pelayanan peti kemas di Jawa Timur dengan menggandeng PT Aneka Kimia Raya (AKR) yang tengah mengembangkan Java Integrated Industrial Port Estate atau JIIPE yang di dalamnya bakal ada berbagai fasilitas, termasuk terminal kontainer.

Sayangnya, tak jelas berapa kapasitas bakal terminal ini. Terminal-terminal peti kemas yang disebut di muka saat ini di bawah kelolaan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) melalui anak usahanya, PT Pelindo Peti Kemas atau SPTP. Ada juga yang dikerjasamakan dengan pihak ketiga. Di tengah kapasitas terminal peti kemas pelabuhan Tanjung Priok yang cukup besar tadi, dibangunlah pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat. Pelabuhan ini dilengkapi dengan terminal peti kemas, selain terminal kendaraan tentunya, dan kapasitasnya mencapai 3.5 juta TEU. Silakan tambahkan sendiri kapasitas terpasang terminal peti kemas di pulau Jawa.

Sudah berkali-kali disampaikan oleh Kementerian Perhubungan bahwa keberadaan pelabuhan Patimban dan Tanjung Priok saling melengkapi. Tetapi aroma persaingan tetap tercium. Cilakanya, dalam persaingan itu Kemenhub lebih mendukung Patimban dibanding Tanjung Priok. Begitulah nasib BUMN pelabuhan kini.



Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menyigi Geliat Pelabuhan Kendal", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2022/06/02/060657026/menyigi-geliat-pelabuhan-kendal?page=all#page2.

Editor : Sandro Gatra
Selanjutnya
RIKanada Bahas Pemulihan Ekonomi Lewat Sektor Perdagangan
23 May 2022
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi bertemu dengan Menteri Usaha Kecil, Promosi Ekspor, dan Perdagangan Internasional (Minister of Small Business, Export Promotion and International Trade) Kanada Mary Ng.

Lewat keterangan resmi, Senin (23/5), dalam pertemuan di sela-sela Pertemuan Menteri-Menteri Perdagangan APEC (APEC MRT) di Bangkok, Thailand pada 21-22 Mei 2022, Lutfi mengajak Kanada untuk mendorong pemulihan ekonomi di antaranya dengan melakukan 4 hal.

Pertama, digitalisasi yang dijalankan karena ekonomi digital berperan sangat penting untuk menjalankan aksi pemulihan dan mengantisipasi kendala-kendala di masa depan.

Kedua, sektor kesehatan yang harus diperkuat, sehingga dapat menanggulangi krisis yang tidak terduga.

Ketiga, investasi yang memegang prinsip level playing field bagi negara berkembang maupun negara maju.

Keempat, inklusivitas dan keberlanjutan yang harus diwujudkan agar sustainable development goals dapat segera dicapai dan kesejahteraan bersama tahun 2030 dapat diraih.

Selain upaya untuk mendorong pemulihan ekonomi, Mendag RI dan Kanada juga membahas perkembangan Perundingan Persetujuan Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dan Kanada (ICA-CEPA).

Dalam hal ini, perundingan pertama telah dilakukan pada 14-19 Maret 2022 dan perundingan kedua akan dibahas pada paruh kedua 2022.

Kedua menteri itu juga membahas perkembangan terbaru terkait persiapan Perundingan Persetujuan Perdagangan Bebas antara ASEAN dan Kanada (ACAFTA).

Tim perunding ASEAN dan Kanada telah menyelesaikan dokumen Terms of Reference untuk Komite Perundingan Perdagangan, Rencana Kerja Tahun 2022, dan Struktur Perundingan ACAFTA. Ketiga dokumen tersebut menjadi dokumen yang akan mendasari jalannya perundingan-perundingan ACAFTA mendatang.

Selain itu, dibahas pula strategi APEC untuk mendukung Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Lutfi menyampaikan kepada Menteri Ng bahwa Indonesia meyakini prioritas utama yang sudah diambil APEC untuk mendukung UKM, yaitu memastikan akses UKM ke pasar internasional dan rantai nilai global serta pembangunan inklusif untuk membangun digitalisasi.

Adapun nilai perdagangan Indonesia dengan Kanada pada periode Januari-Maret 2022 tercatat sebesar US2,66 juta atau setara dengan Rp13,8 triliun (asumsi kurs Rp14.648 per dolar AS) pada periode Januari-Maret 2022.

Angka itu meningkat 32,54 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021 yang mencapai US1,25 juta setara dengan Rp10,41 triliun.

Sementara total perdagangan Indonesia dengan Kanada tercatat sebesar US,1 miliar atau Rp45,4 triliun pada 2021.

Produk ekspor unggulan Indonesia ke Kanada adalah karet alam, seragam olahraga, suku cadang motor, ban pneumatik, dan alas kaki. Sementara itu, produk impor unggulan Indonesia dari Kanada adalah gandum, pupuk, pulp kayu, kedelai, dan bijih besi.



Baca artikel CNN Indonesia "RI-Kanada Bahas Pemulihan Ekonomi Lewat Sektor Perdagangan" selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20220523120055-92-800028/ri-kanada-bahas-pemulihan-ekonomi-lewat-sektor-perdagangan
Selanjutnya
Kargo dan Peti Kemas di Pelabuhan China Naik Dalam Empat Bulan Pertama 2022
23 May 2022
Pelabuhan-pelabuhan China mencatat peningkatan tipis throughput kargo dalam empat bulan pertama 2022 meski adanya gangguan COVID-19, menurut data resmi.

Selama periode Januari-April, volume penanganan peti kemas di Pelabuhan-pelabuhan China naik 1,7 persen dari setahun yang lalu menjadi 91,04 juta TEU (twenty-foot equivalent unit), tunjuk data tersebut.

Pada bulan April saja, pelabuhan-pelabuhan China menangani lebih dari 1,27 miliar ton kargo, sedangkan throughput peti kemas mencapai 23,66 juta TEU, menurut pihak kementerian.




https://www.antaranews.com/berita/2895873/kargo-dan-peti-kemas-di-pelabuhan-china-naik-dalam-empat-bulan-pertama-2022
Selanjutnya
Melihat Surplus Neraca Dagang yang Sukses Cetak Sejarah
18 May 2022
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus neraca perdagangan Indonesia mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah, yakni US,56 miliar pada April 2022.

"Ini adalah rekor baru dan ini tertinggi, sebelumnya pada Oktober 2021 yaitu sebesar US,74 miliar. Jadi surplus ini (tertinggi) sepanjang sejarah," ungkap Kepala BPS Margo Yuwono saat konferensi pers secara daring, Selasa (17/5).

Surplus terjadi karena kinerja ekspor 'tokcer', di mana realisasinya naik 3,11 persen secara bulanan menjadi US,32 miliar. Sementara realisasi impor justru turun 10,01 persen menjadi US,76 miliar.

Margo mengatakan surplus ini terjadi karena ada kenaikan harga sejumlah komoditas, misalnya harga CPO yang naik 56 persen secara tahunan. Begitu juga dengan harga batu bara yang melejit 238 persen, minyak mentah 65 persen, gas alam 350 persen, timah 51 persen, nikel 100 persen, dan kopi 39 persen.

Selain itu, ada juga peningkatan realisasi ekspor dari beberapa komoditas lain.

"Penyumbang surplus terbesar lemak dan minyak hewan nabati dan bahan bakar mineral," ujar Margo.

Intinya, ada peningkatan permintaan komoditas nasional dari pasar dunia. Namun, ini bukan hal yang tiba-tiba terjadi.

Sebab, permintaan ekspor yang tinggi sudah terjadi sejak beberapa bulan terakhir. Hasilnya, neraca dagang pun mencatatkan surplus.

"Kalau diperhatikan surplus ini beruntun selama 24 bulan," ucap Margo.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio N Kacaribu mengatakan Indonesia berhasil mengantongi surplus dagang karena tingginya realisasi ekspor. Hal ini terjadi karena tren positif harga komoditas di pasar dunia dalam beberapa waktu terakhir, khususnya komoditas non migas.

Menurut dia, realisasi ini tak lepas dari sumber daya alam Indonesia yang begitu besar, keseriusan pemerintah dalam mengelola industri hilir. Hal ini membuat barang yang diekspor memiliki nilai tambah.

"Ini bukti nyata perbaikan struktur ekonomi yang fundamental," kata Febrio.

Di sisi lain, kenaikan harga komoditas terjadi karena perang Rusia-Ukraina semakin panas.

"Di satu sisi, kenaikan harga komoditas global membawa dampak positif bagi ekspor kita, khususnya terkait komoditas energi, mineral, dan logam, di mana Indonesia mengekspor dalam jumlah besar sehingga menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia," jelas Febrio.

Pemerintah pun berharap surplus neraca dagang bisa lebih besar lagi ke depan. Sebab, hal ini bisa memberi kontribusi yang lebih bagi perekonomian nasional.

"Sehingga diharapkan dapat menjaga momentum pemulihan energi," tutup Febrio.



Baca artikel CNN Indonesia "Melihat Surplus Neraca Dagang Era Jokowi yang Sukses Cetak Sejarah" selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20220518110123-92-797967/melihat-surplus-neraca-dagang-era-jokowi-yang-sukses-cetak-sejarah
Selanjutnya
Aktivitas Bisnis China Anjlok Garagara Lockdown
11 May 2022
Indeks Manajer Pembelian (PMI) China yang dirilis Caixin anjlok ke level 36,2 pada April 2022. Angkanya tercatat terendah sejak Februari 2020 ketika penyebaran covid-19 meluas di Negeri Tirai Bambu.

Mengutip AFP, Kamis (5/5), PMI Caixin adalah ukuran utama aktivitas bisnis yang mencakup usaha kecil dan menengah. Caixin, grup media China, menyebutkan aktivitas sektor jasa merosot sebagai tanda lebih lanjut dari perlambatan ekonomi yang disebabkan pembatasan terkait covid-19. Diketahui, beberapa provinsi memberlakukan penguncian wilayah (lockdown) akibat kebangkitan kasus covid-19.

Penurunan PMI yang dirilis Caixin merupakan kedua kalinya berturut-turut di bawah level 50 setelah pada Maret 2022 lalu tercatat di level 42.

"Babak baru wabah covid-19 menghantam sektor jasa dengan keras. Beberapa perusahaan terpengaruh oleh penurunan pesanan hingga memberhentikan pekerjanya untuk menurunkan biaya," terang Wang Zhe, Ekonom Senior Caixin Insight Group.

PMI yang dirilis Pemerintah China sebelumnya juga menunjukkan penurunan. Biro Statistik China ketika itu melansir PMI manufaktur di level 47,4.

Biro Statistik China menyebut telah indeks menunjukkan terjadinya penurunan produksi dan permintaan yang semakin dalam karena kebangkitan kasus covid-19.

Diketahui, China tengah menerapkan penguncian wilayah (lockdown) di lebih dari 12 kota sejak lonjakan kasus covid-19. Hingga saat ini, belum ada tanda-tanda China akan melonggarkan mobilitas.

Terutama di timur Shanghai. Menurut pejabat setempat, sekitar 25 juta penduduk megacity itu 'dikurung' di dalam rumah selama sebulan terakhir.

Kebangkitan kasus covid-19 di China telah mengganggu rantai pasokan. Pengemudi truk berkurang, sedangkan barang menumpuk di kontainer pelabuhan tersibuk di dunia.



Baca artikel CNN Indonesia "Aktivitas Bisnis China Anjlok Gara-gara Lockdown" selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20220505132851-92-793218/aktivitas-bisnis-china-anjlok-gara-gara-lockdown
Selanjutnya
Sektor TransportasiPergudangan Tumbuh 1579 Persen di Kuartal I 2022
11 May 2022
Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan sektor transportasi dan pergudangan tumbuh 15,79 persen pada triwulan I-2022. Pertumbuhan ini merupakan yang tertinggi dibanding sektor usaha lainnya.
Chairman Supply Chain Indonesia (SCI) Setijadi mengatakan pertumbuhan sektor logistik yang tinggi itu didorong terutama oleh pertumbuhan lapangan usaha perdagangan (5,71 persen), industri pengolahan (5,07 persen) dan konstruksi (4,83 persen).

Pertumbuhan transportasi dan pergudangan juga dipacu oleh pertumbuhan ekspor (16,22 persen) dan impor (15,03 persen).

Pada triwulan I-2022, moda transportasi laut turun 0,59 persen dan moda transportasi rel naik 14,16. Jika dilihat secara kuartalan, moda transportasi laut turun sebesar 1,41 persen dan moda transportasi rel turun 6,33 persen.

Selain itu, jumlah barang yang diangkut dengan moda transportasi rel naik sebesar 14,16 persen menjadi 13,47 juta ton. Sedangkan jumlah barang yang diangkut dengan moda transportasi laut turun 0,59 persen atau menjadi 78,06 juta ton dibanding periode yang sama pada 2021.

Volume angkutan barang dengan moda transportasi rel dan moda transportasi laut mengalami penurunan. Sementara sektor logistik menunjukkan pertumbuhan signifikan.

Menurut analisis SCI, kondisi tersebut terjadi karena pengangkutan barang semakin didominasi oleh moda transportasi jalan (trucking), sama seperti yang terjadi selama ini.

Misalnya, berdasarkan data BPS tahun 2021, moda transportasi jalan berkontribusi terhadap PDB subsektor transportasi sebesar 69,38 persen, moda transportasi laut 8,71 persen dan moda transportasi rel 1,38 persen.

SCI menilai dominasi moda transportasi jalan kurang baik karena untuk pengangkutan jarak menengah dan jauh moda ini sebenarnya kurang efisien dibandingkan moda transportasi laut dan rel.

"Dominasi moda transportasi jalan disebut terjadi karena sistem transportasi multimoda belum berkembang secara baik," ujar SCI dalam pernyataan yang diterima CNNIndonesia.com, Rabu (11/5).

Dengan karakteristik geografis yang merupakan negara kepulauan, Indonesia disebut perlu mengembangkan sistem transportasi multimoda dengan transportasi laut sebagai tulang punggung. Hal ini akan mendorong penggunaan semua moda transportasi secara proporsional.

SCI juga menyatakan pengembangan sistem transportasi multimoda harus dilakukan dengan perencanaan terpadu. Perlu perbaikan fasilitas dan proses di simpul-simpul transportasi seperti pelabuhan, bandara, dan terminal barang kereta api.



Baca artikel CNN Indonesia "Sektor Transportasi-Pergudangan Tumbuh 15,79 Persen di Kuartal I 2022" selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20220511152305-92-795541/sektor-transportasi-pergudangan-tumbuh-1579-persen-di-kuartal-i-2022
Selanjutnya
Ekspor ke Malaysia Petani Kopi Binaan BI Jatim Sukses Go Global
11 May 2022
Para petani kopi yang tergabung dalam Koperasi Kopi Wonosalam, Jombang berhasil menembus pasar global di tengah upaya pemulihan ekonomi di Jawa Timur. Koperasi yang merupakan binaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur tersebut berhasil melakukan ekspor kopi Excelsa Wonosalam ke Malaysia senilai Rp360 juta.

Ekspor perdana Kopi Excelsa Wonosalam ke Malaysia tersebut dilepas secara langsung oleh Gubernur Provinsi Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bersama Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Budi Hanoto, dan Bupati Jombang Mundjidah Wahab, di Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, Selasa (10/5) kemarin.

Khofifah dalam sambutannya, mengapresiasi BI Jatim yang mampu membina para petani kopi Jombang selama ini. Hingga akhirnya mampu menembus pasar ekspor.

Khofifah menyebut excelsa termasuk kategori kopi yang langka sehingga hanya menyumbang 7 persen produksi kopi dunia.

"Sementara kopi excelsa di Jatim hanya ditemukan di Wonosalam, Lereng Wilis, dan Lereng Ijen," ujar Khofifah.

Dengan ciri khas dan langkanya kopi jenis ini, Khofifah mengajak anak muda Jombang untuk terus produktif mengembangkan potensi unggulan desa agar konsisten menembus pasar dunia.

Kepala Perwakilan BI Provinsi Jawa Timur, Budi Hanoto menambahkan, sejak 2019 pihaknya telah melaksanakan pengembangan Klaster Kopi Wonosalam melalui berbagai program pendampingan secara end to end dari hulu ke hilir.

"Di antaranya membuat demplot penyambungan dan penanaman bibit kopi, capacity building, cuping score, business matching, hingga akses ke pameran lokal, nasional dan internasional," katanya.

Sejak mendapat pendampingan dari BI Jatim, produktivitas Klaster Kopi Wonosalam terpantau meningkat, hingga mampu mencapai target peningkatan kapasitas produksi di atas 10 persen, dari 42 ton pada 2020 menjadi 53 ton pada 2021. Secara kelembagaan, pada tahun lalu kelompok binaan juga telah berhasil memperoleh legalitas kelembagaan koperasi dari Kemenkumham dengan nama 'Koperasi Produsen Kopi Wonosalam Jombang'.

Pada periode yang sama, Kopi Wonosalam mendapatkan kerja sama dagang dengan agregator kopi dari Jogja untuk melakukan ekspor ke Jerman. Pada 2022, Koperasi Kopi Wonosalam kembali menjalin kesepakatan dengan agregator kopi dari Bali sehingga dapat melakukan ekspor ke Malaysia.

"Dalam Ekspor Kopi Excelsa perdananya, Koperasi Kopi Wonosalam mencatatkan penjualan sebesar 12 ton atau senilai Rp360 juta," tutur Budi.

Selain seremonial pelepasan ekspor kopi excelsa Wonosalam, Rubath Kopi Jombang sebagai pelaku usaha asli Jombang juga melakukan penandatanganan kontrak dagang dengan PT. Indo Samudra Ekspor.

Budi berharap dengan adanya kegiatan pelepasan ekspor ini, bisa menjadi pemicu semangat bagi klaster atau UMKM yang lain untuk tetap berjuang menembus pasar global di masa mendatang. Diharapkan pula dapat memantik minat para pengusaha untuk memfasilitasi pasar ekspor UMKM Jawa Timur.



Baca artikel CNN Indonesia "Ekspor ke Malaysia, Petani Kopi Binaan BI Jatim Sukses Go Global" selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20220511151843-97-795539/ekspor-ke-malaysia-petani-kopi-binaan-bi-jatim-sukses-go-global
Selanjutnya
Logo Header  Footer
Wisma Mitra Sunter, Lantai 12 Ruang 02, Mitra Sunter Boulevard Blok C-2
Jl. Yos Sudarso Kav 89, Sunter Jaya, Jakarta Utara, 14350 - Indonesia
Ikuti Kami
 Sosial Media bg allpage 1440x454
Facebook
Instagram
Linkedin
Copyright © 2021 - PT ACTLINK Marine Transport, All Rights Reserved,
Website by IKT
^
Kontak Informasi